Menjelang bulan suci Ramadan 1446 Hijriah, pedagang bunga tabur di Taman Pemakaman Umum (TPU) Semper, Cilincing, Jakarta Utara ramai pembeli.  

"Ramadan menjadi berkah tersendiri bagi kami"

Para pedagang menjajakan berbagai jenis bunga tabur seperti mawar, melati, kenanga dan pihong, yang kerap digunakan untuk ziarah kubur.

Salah seorang pedagang bunga tabur, Aniyati (49) mengaku, banyaknya penziarah yang datang sebelum bulan Ramadan membuat omzet jualannya meningkat berkali-kali lipat dibandingkan hari biasa.

"Alhamdulillah, menjelang Ramadan seperti ini banyak yang membeli bisa lebih dari 20 pembeli setiap hari. Kalau dihari biasa lima pembeli saja sudah bersyukur," ujarnya, Selasa (25/2).

Ia menjelaskan, pendapatan yang biasa didapat menjelang Ramadan bisa mencapai Rp 500 ribu per hari karena harga jualnya juga mengalami peningkatan.

"Untuk satu bungkus bunga saya jual mulai dari Rp 30 ribu sampai Rp 35 ribu. Sedangkan, satu botol air mawar dihargai Rp 5 ribu," terangnya.

Menurutnya, para peziarah biasanya membeli satu sampai tiga bungkus bunga tabur dan air mawarnya dua hingga tiga botol.

"Biasanya peziarah itu kadang mengunjungi lebih dari satu makam, jadi beli bunga dan air mawarnya lebih banyak," ungkapnya.

Hal serupa disampaikan Marhamah (40) , pedagang bunga tabur di TPU Semper yang memanfaatkan momen menjelang Ramadan untuk menambah penghasilan.

Ia menuturkan, meskipun ada persaingan di antara pedagang, permintaan yang tinggi membuat bisnis musiman ini tetap menguntungkan.

"Meskipun beberapa hari ini cuaca tidak menentu, peziarah tetap berdatangan. Alhamdulillah, satu hari bisa melayani hingga 15 pembeli," ucapnya.

Ia menambahkan, selain menjual bunga tabur dirinya juga menjual bunga hias yang dijual dengan harga bervariatif mulai dari Rp 50-80 ribu.

"Ramadan menjadi berkah tersendiri bagi kami . Saya jualan di sini sudah lebih dari 15 tahun. Alhamdulilah, ada pelanggan tetap, kadang ada yang baik hati memberi uang lebih," tandasnya.